KILASTOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU – Berdasarkan data statistik, luas lahan panen tanaman bawang merah se-Kotamobagu mencapai 61 hektare, di mana luas tersebut juga terdiri dari tanaman lain berupa cabai, kangkung, dan tomat. Dari data tersebut tanaman bawang merah menjadi tren di kalangan petani Kotamobagu.
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Dispertanak) Kotamobagu, Muhamad Yahya, biasanya akan ada perubahan tanaman yang digarap oleh petani, untuk itu luas lahan pertanian bawang merah akan ikut berubah pula.
Baca Juga: Stunting di Kotamobagu Turun Jadi 4,94 Persen pada 2020
“Data tersebut dari tahun lalu, sebab untuk lahan panen pertanian bawang merah se-Kotamobagu untuk saat ini berkisar 26 hektare, tersebar di empat kecamatan se-Kotamobagu, untuk saat ini lahan panen terbesar berada di Kecamatan Kotamobagu Selatan dan Timur,” katanya.
Sementara itu, David Reza Wullur, warga Kelurahan Gogagoman, yang saat ini menggeluti tanaman bawang merah, mengatakan ketertarikannya pada tanaman bawang merah ialah prosesnya cukup mudah, serta waktu investasi yang cukup cepat tetapi memiliki risiko yang tinggi, jika tidak tahu proses penanganan hama atau penyakitnya.
“Salah satu ketertarikan saya pada tanaman ini ialah karena merupakan komoditi sayuran yang tidak tergantikan untuk selalu dicari orang, serta begitu gampang dijual, dan jarak tanamnya hanya dua bulan artinya dari segi investasi pengembaliannya cepat, sekalipun risikonya besar dalam penanganan hama,” katanya. (Gie)