KILASTOTABUAN.COM, KOTAMOBAGU– Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara menghadiri rapat koordinasi dan evaluasi penanganan stunting tingkat Provinsi Sulawesi Utara (Sulut). Rapat ini guna melihat sejauh mana capaian penanganan stunting yang ada di seluruh kabupaten/kota se-Sulut, dan digelar di Hotel Luwansa Manado, Rabu (2/6/2021).
Dalam laporannya, Tatong Bara menyampaikan penanganan stunting menjadi fokus Pemeritah Kota (Pemkot) Kotamobagu, hal itu dapat dilihat dengan adanya penurunan kasus stunting di daerah ini.
“Keberhasilan Pemkot Kotamobagu dalam menekan angka stunting pada 2019 menjadi 5,32 persen di mana sebelumnya angka stunting Kotamobagu berada pada 29,03 persen. Hal ini berlanjut pada 2020, di mana prevalensi stunting Kotamobagu berada pada angka 4,94 persen atau turun sebesar 0,38 persen dari tahun sebelumnya,” kata wali kota.
Baca Juga: Pemkot Kotamobagu Ikuti Upacara Peringatan Harlah Pancasila 2021 Secara Virtual
Lanjutnya, dengan angka penurunan kasus yang signifikan tersebut, Pemkot telah melampaui target nasional untuk penanganan stunting di Kotamobagu. Sementara itu, pada 2021 telah turun Keputusan Menteri (Kepmen) nomor 10 tahun 2021 tentang perluasan kabupaten/kota lokus intervensi penanganan stunting. “Untuk itu, Pemkot telah melakukan rapat lintas daerah guna melakukan analisis dan melihat hal-hal yang perlu dilakukan.”
Menurut Kepala Badan Perencanaan dan Penelitian Pengembangan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Kotamobagu, Sofian Mokoginta, bahwa berdasarkan hal di atas maka mereka telah menemukan formulasi dalam penanganan stunting di Kotamobagu.
“Kami membentuk tim penanggulangan stunting Kota Kotamobagu, menetapkan langkah penanganan melalui program konvergensi dan selanjutnya setelah ditetapkan SK Wali Kota tentang penanganan stunting, maka kembali melanjutkan rapat dalam rangka penentuan dan penetapan lokus desa dan kelurahan stunting yang ada di Kotamobagu,” katanya.
Ia juga mengharapkan lewat penanganan yang tepat maka penurunan stunting ini dapat segera tercapai.
“Olehnya, diharapkan dengan penanganan yang tepat maka pengurangan stunting di Kota Kotamobagu dapat cepat kita capai sesuai target pemerintah pusat maupun daerah yang tertuang dalam dokumen RPJMD kita. Serta menindaklanjuti apa yang sudah menjadi prioritas pembangunan baik nasional maupun provinsi,” harapnya. (Gie)