KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Survei Nasional Indikator Politik Indonesia (IPI) menunjukkan bahwa vaksin Covid-19 Nusantara lebih populer ketimbang vaksin Merah-Putih. Akan tetapi, tingkat kepercayaan terhadap vaksin Merah Putih lebih tinggi.
Direktur Eksekutif IPI Burhanuddin Muhtadi mengatakan tingkat kesediaan divaksin dengan vaksin Merah Putih sedikit lebih tinggi dibanding mereka yang mau divaksin Nusantara.
“Vaksin Nusantara lebih populer ketimbang vaksin Merah Putih. Tetapi, dari yang tahu kita tanya, apakah mereka bersedia atau tidak bersedia divaksin dengan vaksin Nusantara, kebanyakan memilih vaksin Merah Putih,” kata Burhanuddin dalam webinar, Minggu (26/9).
Sebanyak 32 persen lebih tahu vaksin Nusantara, sedangkan responden tahu vaksin Merah Putih hanya 19,1 persen.
Dari responden yang tahu vaksin Covid-19 Nusantara dan Merah-Putih, mayoritas responden lebih memilih divaksin menggunakan vaksin Merah Putih.
Sebanyak 57,4 persen responden lebih memilih divaksin dengan vaksin Merah Putih, dan 48,6 persen responden memilih divaksin dengan vaksin Nusantara.
Survei juga menunjukkan persepsi publik pada opsi vaksin Covid-19 berbayar sebagai vaksinasi dosis tiga (booster) di Indonesia.
Sebanyak 44,2 persen responden kurang setuju dengan opsi vaksin booster berbayar, 13,7 persen responden tidak setuju sama sekali, dan 31,3 persen mengaku setuju dengan opsi vaksin booster Covid-19 berbayar.
Selain itu, mayoritas responden tidak setuju dengan opsi vaksin Covid-19 berbayar bagi warga yang mampu. Sebanyak 39,7 persen menyatakan kurang setuju, 14,2 persen tidak setuju sama sekali, dan hanya 34,2 persen responden mengaku setuju dengan opsi vaksin berbayar bagi warga mampu.
“Mayoritas responden tidak setuju pemerintah menyediakan vaksin berbayar bagi kalangan tertentu dan tidak setuju mengadakan vaksin berbayar untuk booster Covid-19,” kata Burhanuddin.
Survei nasional IPI dilakukan pada September 2021 terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia. Survei dilakukan secara acak dengan margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Sebagai informasi, vaksin Merah-Putih produksi Biotis-Universitas Airlangga disebut bakal disuntikkan pada Juli 2022. Peneliti vaksin memprediksi uji klinis fase tiga vaksin Merah-Putih bakal dilakukan pada April 2022 mendatang dan segera mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM.
Sementara vaksin Nusantara besutan eks-Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto diputuskan tidak dikembangkan sebagai vaksin Covid-19 massal melainkan hanya menjadi riset dan pelayanan. (*)
Sumber: CNN Indonesia
https://ordermall.co.kr/shop/bbs/board.php?bo_table=free&wr_id=170602