KilasTotabuan.com – Kabupaten Kepulauan Meranti kembali mendapat perhatian lebih publik Indonesia.
Ini menyusul terungkapnya fakta jika Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti ternyata digadai M Adil ke bank dengan nilai fantasis, yakni Rp100 miliar.
Fakta ini terkuak, pasca eks Bupati Meranti M Adil terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu.
“Kantor bupati itu yang digadai di bank. Saya saja baru tahu ini,” ungkap Plt Bupati Kepulauan Meranti Asmar saat ditemui wartawan di Selatpanjang, Rabu, 13 April 2023.
Dengan rentetan kejadian itu, publik pun banyak yang penasaran dengan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Lantas seperti apa Kabupaten Kepulauan Meranti? Berikut sekilas dengan daerah yang kaya dengan sumber daya alamnya.
Dilansir dari laman merantikab.go.id, Meranti daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkali. Kabupaten Kepulauan Meranti resmi berdiri pada 18 Desember 2008.
Berdirinya Kabupaten Kepulauan Meranti berdasar pada Keputusan Gubernur Riau Nomor 100/PH/58.32 tanggal 18 Desember 2008 tentang Persetujuan Pemerintah Provinsi Riau terhadap Pembentukan Kabupaten Kepulauan Meranti.
Kabupaten Kepulauan Meranti beribu kota di Kota Selatpanjang. Kota Selatpanjang dulunya merupakan salah satu bandar (kota) yang paling sibuk dan terkenal perniagaan di dalam kesultanan Siak.
Pada masa silam, Selatpanjang dan sekitarnya merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Siak Sri Indrapura. Kesultanan Siak Sri Indrapura merupakan salah satu kesultanan terbesar di Riau pada masa lalu.
Kabupaten Kepulauan Meranti berada dalam Provinsi Riau. Secara geografis, daerah itu yang berada di pesisir timur Sumatera lokasinya bertetangga dengan Singapura dan Malaysia.
Kabupaten Kepulauan Meranti memiliki tujuh kecamatan. Yaitu, Tebing Tinggi Barat, Tebing Tinggi Timur, Tebing Tinggi, Rangsang, Rangsang Pesisir, Rangsang Barat, Merbau, Pulau Merbau, dan Tasik Putri Puyu.
Daerah ini dikenal dengan hasil sumber daya alamnya, yaitu pertambangan minyak dan gas bumi; perairan; serta wilayah pesisir dan laut. Meski memiliki sumber daya migas, namun kesejahteraan masyarakatnya masih rendah. Buktinya di Kepulauan Meranti terdapat 34,85 persen rumah tangga miskin.
Itulah sekilas mengenai Kabupaten Kepulauan Meranti.*