BOLTIM, KILASTOTABUAN-Penyaluran bantuan sembako di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) tidak sepenuhnya menerapkan physical distancing.
Terbukti penyaluran yang dilakukan di Desa Moyongkota, Kecamatan Modayag, para warga menerima bantuan berkerumunan dan tidak menjaga jarak. “Miris saya melihatnya. Padahal ke masjid saja untuk ibadah belum diperbolehkan, karena mencegah adanya kerumunan. Tapi penyaluran bantuan malah tidak menerapkan physical distancing,” terang warga Moyongkota enggan dipublis namanya.
Padahal, lanjutnya, penyaluran sembako di desa lain menerapkan physical distancing. Bahkan sembako diantar ke rumah warga oleh petugas. “Di Desa Candi Rejo pembagian sembako tidak ada warga berkerumun. Mereka menunggu semua di rumah, karena ada petugas yang menyalurkan,” ungkapnya.
Menanggapi itu, Wakil Ketua DPRD Boltim Medy Lensun mengatakan, harusnya instansi terkait harus mengawasi penyaluran sembako, untuk mencegah adanya kerumunan warga yang mengantri.