KILASTOTABUAN.COM, BOLTIM – Perbaikan mutu pendidikan siswa masih menjadi fokus Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bolaang Mongondow Timur (Boltim) di tahun 2022 ini.
Menurut Kepala Dikbud Boltim, Hodong Kobandaha, mutu pendidikan di sekolah di Boltim masih kurang. Jadi perlu adanya langka taktis untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Baca Juga: Boltim Raih Penghargaan Penyelenggara Sekolah Penggerak dari Kemendikbud
“Mutu pendidikan Boltim di urutan 14 dari 15 daerah di Sulut. Maka dari itu, peningkatan mutu menjadi program unggulan,” kata Hodong, Selasa, 25 januari 2022.
Untuk itu, ia menginstruksikan semua pengawas atau penilik turun di sekolah guna mengawasi pola belajar mengajar yang diterapkan guru kepada muridnya.
“Kinerja guru harus dilaporkan setiap hari. Biar terkontrol capaian dari pembelajaran di sekolah,” terang Hodong saat dikonfirmasi waratawan KilasTotabuan.com.
Baca Juga: Guru di Boltim Belum Menerima Sertifikasi Selama Enam Bulan
Hodong menegaskan, target kurikulum harus mencapai seratus persen setiap semester. Jangan ada materi yang tidak tuntas, karena berpengaruh dalam meningkatkan mutu dari siswa.
“Dari 1 kurikulum 5 materi, tapi hanya 3 diajarkan. Berarti hanya 75 persen yang diserap siswa. Akibatnya pengetahuan siswa berkurang, dan berdampak pada capaian mutu pendidikan,” tegas Hodong.
Dirinya juga sudah turun di tiga wilayah, untuk meminta guru-guru di sekolah lebih memaksimalkan lagi kinerjanya agar bisa meningkatkan mutu pendidikan di Boltim. ***