KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengklaim pasokan minyak goreng curah dan kemasan premium di seluruh daerah tercukupi.
Padahal, antrean pembelian minyak goreng terjadi di sejumlah wilayah, termasuk di Sulawesi Selatan, hingga saat ini. Seorang emak bahkan meninggal saat hendak mengantre di Kaltim.
“Sementara ini [stok minyak goreng] mencukupi,” klaim Jerry, saat memantau operasi pasar murah di Pasar Tramo, Kabupaten Maros, Sulsel, Sabtu (12/3).
Pihaknya bersama pemerintah daerah dan Badan Urusan Logistik (Bulog) serta distributor menggelar operasi pasar murah dengan menyediakan minyak goreng.
Menurutnya, pemerintah tetap berusaha pendistribusian minyak goreng berjalan dengan baik memasuki bulan Ramadan nanti.
“Kita menjaga supaya ini terbentuk kondisi yang baik apalagi menjelang Ramadan. Jadi untuk memastikan itu, paling penting kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi,” ujarnya.
Kementerian Perdagangan, kata Jerry, telah berkeliling daerah untuk memastikan ketersediaan minyak goreng.
“Kami setiap hari keliling ke daerah-daerah dari Aceh hingga Papua untuk memastikan [stok minyak goreng]. Kita bekerja sama dengan Pemkab dan Pemkot untuk memastikan barang itu sesuai,” terangnya.
Jerry menegaskan pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap pendistribusian minyak goreng agar distribusinya berjalan lancar.
“Kita harus lihat sebagai bagian dari sebuah distribusi yang memang harus dilancarkan oleh semua pihak. Tapi, paling penting adalah bagaimana sinergi seluruh lapisan masyarakat terutama stakeholder, termasuk pemerintah daerah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Inspektur Jenderal Kemendag Didid Noordiatmoko mengklaim pasokan minyak goreng mencukupi dan kelangkaan bisa teratasi di akhir Maret.
Hal itu berdasarkan data Kemendag bahwa semenjak memberlakukan kewajiban domestic market obligation (DMO) bagi produsen minyak goreng pada 14 Februari hingga 8 Maret, pasokan crude palm oil (CPO) mencapai 110.004 ton dan RBD palm olein 463.886 ton.
Dari jumlah itu, total DMO yang sudah terdistribusi mencapai 415.787 ton. Pendistribusian tersebut dalam bentuk minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan.
Namun demikian, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menduga kelangkaan minyak goreng dipicu kemacetan pada distribusi.
“Saya sudah katakan bahwa ini ada terjadi kemacetan dan kami tidak mau berandai-andai siapa. Tetapi yang pasti ada kemacetan di jalur distribusi atau ada tindakan melawan hukum yang bisa menjual ini (minyak goreng) secara ekspor dengan ilegal,” ungkapnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/3). (*)
Sumber: CNN Indonesia