KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Kontak senjata antara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) dengan TNI kembali terjadi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua, Kamis (27/1). Data termutakhir, tiga prajurit meninggal dunia.
Dari informasi yang dihimpun, kontak tembak terjadi sekitar pukul 05.00 WIT. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang telah dicap sebagai kelompok teroris itu menyerang pos TNI.
Hingga sekitar pukul 10.00 WIT, situasi saling tembak di wilayah tersebut masih belum terselesaikan.
“Benar seorang prajurit kembali tewas sekitar sejam yang lalu. Kontak senjata dilaporkan masih berlangsung. Pratu Rahman dilaporkan meninggal dalam baku tembak di Gome, sekitar pukul 10.00 WIT lalu,” kata Danrem 173 Brigjen TNI Taufan Gestoro, Kamis (27/1) dikutip dari Antara.
Beberapa saat sebelumnya, data TNI mengungkapkan hanya ada dua prajurit yang tewas dalam kontak senjata.
Mereka yang menjadi korban ialah Serda Rizal dan Pratu Baraza. Keduanya merupakan prajurit TNI yang bertugas di Satgas Pamtas Mobile Yonif R 408/SBH.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga mengatakan bahwa selama kontak senjata itu, Pratu Baraza sempat dievakuasi menuju ke Puskesmas Ilaga untuk mendapat perawatan.
“Namun tidak tertolong sehingga meninggal dunia,” kata Aqsha kepada wartawan.
Beberapa saat kemudian, TNI barulah kembali mengkonfirmasi bahwa korban meninggal dunia bertambah satu orang sehingga total menjadi tiga.
Aqsha menjelaskan bahwa tidak ada korban dari masyarakat di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).
“Kami mohon doanya, semoga aparat TNI yang sedang bertugas diberikan keselamatan untuk melaksanakan tugas melindungi masyarakat dan pengabdian kepada NKRI,” ujarnya.
Sementara, TPNPB-OPM mengakui bahwa pihaknya bertanggung jawab atas penyerangan pos TNI tersebut hingga mengakibatkan tiga prajurit meninggal dunia.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengatakan penyerangan itu dilakukan oleh kelompok Lekagak Telenggen
“Komandan Operasi Umum TPNPB Mayjend Lekagak Telenggen instruksikan bahwa Perang Pembebasan Nasional bangsa Papua oleh TPNPB berlanjut Di seluruh tanah Papua,” kata Sebby kepada wartawan.
Ia menjelaskan bahwa kontak senjata terjadi pertama kali pukul 05.00 WIT. Kemudian, mereka kembali menyerang pada pukul 09.37 WIT.
“Numbuk Telenggen (pimpinan penyerangan) dengan 0asukannya serang lagi di pos koramil distrik Gome tanah merah Kabupaten Puncak Ilaga, dan dalam serangan ini 2 orang anggota TNI tertembak,” tandasnya.
Sebagai informasi, penembakan itu terjadi di tengah rencana perubahan pola operasi pengamanan Bumi Cenderawasih oleh Polri. Kini, polisi mengedepankan upaya preventif dan humanis dalam mengamankan Papua.
Mereka merubah nama operasi di sana yang semula Satgas Nemangkawi kini menjadi Operasi Damai Cartenz 2022. Operasi tersebut telah resmi dimulai terhitung sejak 17 Februari hingga 31 Desember 2022 mendatang.
TNI pun menyebutkan akan mengubah cara bertindak yang lebih persuasif dan humanis di Bumi Cenderawasih. (*)
Sumber: CNN Indonesia