KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Korban tewas akibat kerusuhan di penjara Guayaquil, Ekuador, bertambah menjadi 68 narapidana. Bentrokan di penjara tersebut terjadi selama dua hari terakhir.
Dilansir dari AFP, juru bicara kepresidenan Ekuador, Carlos Jijon mengatakan bahwa kerusuhan dipicu oleh pertikaian antar geng narkoba.
Pejabat berwenang menyatakan bahwa pertikaian antar geng ini terjadi pada Jumat (12/11) malam waktu setempat. Kejadian berawal ketika sekelompok tahanan mendatangi lokasi geng Tiguerones yakni saingan mereka yang ditahan di Blok 2.
Kelompok tersebut lalu melepaskan tembakan, meledakkan bahan peledak, mengayunkan parang, dan mendorong polisi untuk masuk.
Tiguerones diserang karena pemimpin mereka dibebaskan setelah menjalani masa hukumannya karena mencuri suku cadang mobil. Hal itu dimanfaatkan oleh kelompok lawan untuk menyerang Tiguerones dengan melancarkan serangan untuk menghancurkan geng itu.
Sementara itu menurut Pablo Arosemena, Gubernur Guayas tempat penjara itu berada mengatakan bahwa tujuan mereka adalah “masuk dan melakukan pembantaian total.”
Akibat kejadian tersebut 68 tahanan tewas dan 25 lainnya terluka, demikian pernyataan yang diunggah Kantor Kejaksaan Ekuador di laman Twitter resminya.
Video kerusuhan antar geng tersebut juga tersebar di media sosial. Video yang keasliannya belum dikonfirmasi oleh pihak berwenang itu menunjukkan setumpuk mayat yang dilalap api sementara narapidana yang berdiri di dekatnya memukuli mayat-mayat itu dengan tongkat.
Dalam video lain, seorang tahanan dari blok yang diserang berkata, “Kami terkunci di paviliun kami. Mereka ingin membunuh kami semua.”
“Tolong bagikan video ini. Tolong bantu kami!” teriak narapidana dalam video yang diiringi suara tembakan.
Setelah kabar tersebut viral di media sosial, puluhan orang berkumpul di luar gerbang penjara pada Sabtu (13/11) pagi untuk mengetahui nasib rekan dan kerabat mereka yang berada di dalam tahanan.
“Mereka adalah manusia, tolong mereka”, bunyi spanduk yang dipegang oleh salah satu keluarga tahanan. Banyak keluarga napi tidak diijinkan masuk karena area tersebut masih diamankan oleh petugas.
Kejadian tersebut menambah daftar panjang korban kerusuhan antar geng di penjara. Tahun ini lebih dari 300 tahanan kasus kriminal di penjara Ekuador tewas. Para narapidana ini tewas akibat bentrokan antar geng narkoba yang sering berubah menjadi kerusuhan. (*)
Sumber: CNN Indonesia