KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth meminta maaf kepada warga Jakarta, khususnya korban banjir akibat hujan deras pada Selasa (18/1) di wilayah Jakarta Barat.
“Saya selaku bagian dari Pemerintahan DKI Jakarta meminta maaf atas ketidaknyamanan ini, saya sudah minta kepada dinas terkait untuk menindaklanjuti secara cepat untuk melakukan penanganan banjir di sejumlah tempat, terutama di wilayah Cengkareng, Tegal Alur dan sekitarnya,” kata Kenneth dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (20/1).
Politisi PDIP ini lantas mengkritik program penanggulangan banjir yang dicanangkan Gubernur Anies Baswedan.
Menurutnya apa yang dilakukan Anies sebelum musim hujan sama sekali tidak membantu dalam menanggulangi banjir di Ibu Kota.
“Program banjir Gubernur Anies gagal total, kenapa tidak fokus terhadap normalisasi kali,” kata dia.
“Permasalahan banjir ini sudah menjadi langganan setiap tahunnya, jika tidak akhir tahun ya di awal tahun, jangan pada saat sudah kejadian banjir baru sibuk mikir untuk penanggulangan banjir. Masalah normalisasi kali dan tanggul rob tidak dikerjakan secara maksimal,” imbuh Kenneth.
Menurut Kenneth, Anies harus fokus dalam melaksanakan program normalisasi kali dan perbaikan saluran air di perkampungan warga karena masih banyak perkampungan di Jakarta tidak mempunyai saluran air memadai.
Dia juga menilai program unggulan Gubernur Anies yakni sumur resapan nyata-nyata tidak ada manfaatnya dalam menanggulangi banjir dan harus dipertanggungjawabkan karena ada ratusan miliar uang rakyat yang dipakai dalam program tersebut.
Kenneth juga meminta kepada Anies agar tak hanya fokus ajang balap mobil listrik Formula E dan membanggakan Jakarta International Stadium (JIS) di tengah bencana banjir yang menimpa warga Jakarta.
“Seharusnya gubernur fokus dan total untuk menanggulangi banjir,” kata dia.
Sebelumnya, Gubernur Anies mengklaim bahwa penanganan banjir di Ibu Kota beberapa hari terakhir dilakukan dengan kerja cepat dan senyap.
Ia juga mengungkapkan banjir di sejumlah wilayah Ibu Kota akibat dari hujan dengan intensitas ekstrem.
Anies pun memastikan warga aman dan tak ada korban jiwa. Dia berkata semua usaha pompa dikerjakan agar banjir bisa surut dalam waktu maksimal enam jam setelah hujan berhenti.
Banjir di Jakarta masih merendam 77 RT hingga Rabu (19/1), pukul 18.00 WIB dengan ketinggian air tertinggi mencapai 85 cm.
Dari 77 RT atau sekitar 0,253 persen dari 30.470 RT yang ada di DKI Jakarta itu, ada pengungsi sebanyak 310 kepala keluarga (KK) dengan 1.194 jiwa. (*)
Sumber: CNN Indonesia