KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno meyakini proyeksi sejumlah lembaga survei yang menyatakan kepulihan sektor parekraf pada 2023-2026, tidak terjadi.
Sebaliknya, Sandiaga meyakini sektor parekraf justru akan kembali bangkit dalam waktu yang tidak terlalu lama. Terlebih, Bali saat ini terpilih menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan berkelas dunia.
Optimisme itu disampaikan oleh Sandiaga ketika menghadiri diskusi virtual bertajuk ‘Corona dan Masa Depan Pariwisata’ yang digelar JPNN pada Kamis (16/12).
“Walaupun kajian dari beberapa lembaga menyatakan bahwa pariwisata baru akan pulih 2023-2026, tapi kami mengambil suatu pendekatan yang sangat pragmatis dan praktis,” jelas Sandiaga.
Secara khusus, Sandiaga pun menyorot era pariwisata dunia yang berbasis acara atau event. Dia mencontohkan Bali yang menjadi tuan rumah pelaksanaan G20, World Tourism Day yang diprediksi akan dihadiri lebih dari 7.000 peserta yang berasal dari 20 negara.
Selain itu, Bali pun menjadi venue penyelenggaraan The World Conference on Creative Economy (WCCE) dan Asian Venture Philanthropy Network (AVPN) yang akan menarik sekitar 2.000-3.000 peserta pada Juni dan Agustus 2022 mendatang.
“World tourism berbasis event ini harapannya bisa menstimulus dalam bingkai protokol kesehatan, kebangkitan dari pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama untuk Bali. Harapannya kita terus bergandengan tangan,” ujarnya berharap.
Dalam kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan kondisi sektor pariwisata terkini.
Dia memaparkan walaupun sektor pariwisata sudah mengeliat kembali, tahun 2021 menjadi momen yang penuh dengan tantangan. Hal itu lantaran kebijakan pembatasan perjalanan internasional masih diterapkan.
Akibatnya, kunjungan wisatawan mancanegara yang belum kembali normal berdampak langsung terhadap pendapatan devisa serta pengembangan usaha dan penciptaan lapangan kerja.
Namun, di tengah badai pandemi, Sandiaga mengungkapkan secercah harapan. Salah satunya adalah tingginya antusisme wisatawan Nusantara yang menjadi roda penggerak geliat sektor parekraf saat ini.
“Pergerakannya, alhamdulillah, sudah di atas base line. Jadi di atas pre pandemi,” ungkap Sandiaga.
Kondisi itu dibuktikan dengan membaiknya jumlah kedatangan wisatawan Nusantara di Bandara Ngurah Rai Bali pada Desember 2021. Tercatat, selama Desember, sebanyak 13.000 penumpang tiba di Bali per hari. Angka tersebut meningkat 20 persen dibandingkan dengan November 2021.
“Total kedatangan hampir 280.000 penumpang. Sebagian besar dari Jakarta, Surabaya, dan Makassar,” jelas Sandiaga.
Oleh karena itu, Sandiaga menegaskan bahwa seluruh stakeholder di bidang pariwisata harus mempersiapkan diri menyambut pemulihan geliat pariwisata dengan menyediakan layanan yang berkualitas, berdaya saing, dan berkelanjutan.
“Kita harus preprared [bersiap] bagaimana pariwisata-pariwisata era baru yang berkualitas, berdaya saing dan berkelanjutan ini kita bisa hadirkan. Salah satu yang ingin kami dorong adalah kualitas di atas kuantitas, dengan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin,” paparnya.
Sandiaga melanjutkan, penerapan protokol kesehatan dalam bingkai Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) harus dilaksanakan secara ketat dan disiplin.
“Kita pastikan kita bangkit di saat sulit dan kita menang melawan Covid. Together yes we can do it,” tutupnya. (*)
Sumber: CNN Indonesia