KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Maroko menutup semua penerbangan internasional selama dua pekan ke depan sejak Senin (29/11). Penutupan penerbangan internasional ini dilakukan untuk mencegah penyebaran varian baru Covid-19, Omicron yang kini menggemparkan dunia.
Per Minggu (28/11), kenaikan angka kasus positif harian Covid-19 di Maroko mencapai 84 kasus, dikutip dari data Universitas Johns Hopkins. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan Agustus lalu. Pada 5 Agustus, penambahan kasus harian di Maroko pernah mencapai 12.039 kasus.
Sebelum Maroko, Israel lebih dahulu mengumumkan penutupan perbatasan bagi seluruh warga negara asing demi mengurangi penyebaran varian Omicron di negara itu.
Selain menutup perbatasan internasional, Israel juga melakukan penutupan wilayah (lockdown) total di negaranya. Ini merupakan pertama kali negara dunia memutuskan untuk melakukan lockdown demi mencegah kenaikan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.
“Hipotesis kami adalah bahwa varian tersebut sudah ada di hampir setiap negara. Vaksin itu efektif, meskipun kami belum tahu sampai seberapa jauh efektif,” kata Menteri Dalam Negeri Israel Ayelet Shaked kepada Meet the Press N12.
Lockdown ini berlaku selama 14 hari. Tak hanya itu, warga Israel yang baru dari luar negeri juga harus melakukan karantina.
Selain Israel, Jepang juga ikut menutup perbatasan mereka dari warga negara asing.
“Kami akan melarang masuk warga asing dari seluruh dunia mulai 30 November,” ujar Perdana Menteri Fumio Kishida, Senin (29/11), seperti dikutip AFP.
Walaupun demikian, aturan ini tak berlaku untuk orang pemegang residensi Jepang yang dalam perjalanan kembali, pun juga warga Jepang. Kedua kelompok ini masih diperbolehkan masuk ke negara itu meski harus melakukan karantina yang ketat.
Jepang juga mewajibkan pemberlakuan karantina selama sepuluh hari bagi warga yang baru datang dari beberapa negara Afrika. Aturan itu berlaku untuk pendatang dari Afrika Selatan, Namibia, Lesotho, Eswatini, Zimbabwe, Botswana, Zambia, Malawi, dan Mozambik. (*)
Sumber: CNN Indonesia