KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.389,5 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (2/3) sore. Mata uang Garuda ini anjlok 54,5 poin atau turun 0,38 persen dari sebelumnya, Rp14.335 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di level Rp14.373 per dolar AS sore ini. Angkanya merosot dari posisi kemarin yang sebesar Rp14.350 per dolar AS.
Mayoritas mata uang di Asia kompak lesu. Yen Jepang turun 0,17 persen, dolar Hong Kong minus 0,01 persen, dolar Singapura merah 0,06 persen, won Korea Selatan melemah 0,52 persen, peso Filipina yang turun 0,36 persen, ringgit Malaysia turun 0,03 persen, dan baht Thailand naik 0,19 persen.
Di sisi lain, mata uang di negara maju bergerak bervariasi. Terpantau, franc Swiss turun 0,1 persen, dolar Kanada naik 0,08 persen, dolar Australia naik 0,04 persen, poundsterling Inggris minus 0,25 persen, dan euro Eropa melemah 0,18 persen.
Analis DCFX Futures Lukman Leong menilai tertekannya mata uang garuda dikarenakan meningkatnya sentimen risk off atau sikap pesimistis di pasar karena tensi perang Rusia-Ukraina.
Di sisi lain, ia menilai rupiah masih didukung oleh kenaikan harga komoditas batu bara kian tinggi. “Peluang rebound rupiah cukup terbuka namun masih akan mengikuti sentimen global,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com.
Ia memproyeksikan rupiah akan diperdagangkan di kisaran Rp14.300 per dolar AS-Rp14.500 per dolar AS pada keesokan hari. (*)
Sumber: CNN Indonesia