KILASTOTABUAN.COM, JAKARTA – Israel bertekad akan terus meluncurkan serangan sampai dapat menghancurkan kemampuan sayap militer Hamas dan kelompok militan lainnya di Jalur Gaza, Palestina, seperti Jihad Islam.
Hingga Selasa (18/5), Angkatan Bersenjata Israel (IDF) pun terus membombardir Jalur Gaza dengan serangan udara meski komunitas internasional menyerukan gencatan senjata segera.
“Pertempuran tidak akan berhenti sampai kami menciptakan ketenangan total dan jangka panjang,” kata Menteri Pertahanan Israel, Benny Gantz, dalam sebuah pernyataan video yang dikutip Reuters.
Dalam rekaman itu,Gantz turut menyalahkan Hamas atas eskalasi militer yang kembali memburuk di perbatasan Jalur Gaza dalam sepekan terakhir.
Menurutnya, ketegangan itu merupakan eskalasi terburuk dalam konflik Israel-Palestina dalam beberapa tahun terakhir.
Israel kemudian membahas bahwa lebih dari 3.450 roket telah ditembakkan dari Gaza ke wilayahnya. Meski demikian, roket itu gagal dan sisanya berhasil ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara Iron Dome.
Sementara itu, IDF sendiri mengklaim berhasil menewaskan 130 personel Hamas dan 30 personel Jihad Islam.
Baca Juga: Damkar, Satpol-PP, BPBD, dan PUPR Bersihkan Sisa Longsor di Gogagoman
Juru bicara militer Israel, Brigadir Jenderal Hidai Zilberman, mengatakan pihaknya akan terus beroperasi di Gaza sesuai dengan rencana selama 24 jam mendatang.
“IDF tidak berbicara tentang gencatan senjata. Kami fokus pada serangan dan penembakan,” kata Zilberman kepada Radio Angkatan Darat Israel.
Penduduk Jalur Gaza juga mengeluhkan bahwa Israel terus membombardir kawasan itu secara intens.
Petugas medis di Jalur Gaza mengatakan sejauh ini 213 warga Palestina tewas akibat gempuran Israel, termasuk 61 anak-anak dan 36 perempuan.
Setidaknya 450 bangunan di Gaza hancur atau rusak parah, termasuk enam rumah sakit dan sembilan pusat kesehatan primer, akibat rudal Israel.
Sementara itu, sirene peringatan beberapa kali berbunyi di perbatasan Israel saat hujanan roket Hamas melintas wilayah tersebut.
Otoritas Israel melaporkan sejauh ini sepuluh orang tewas, termasuk dua anak, akibat serangan Hamas dan kelompok militan lainnya dari Gaza.
Pertempuran Hamas dan Israel ini membuat puluhan ribu warga Palestina kehilangan tempat tinggal dan mengungsi.
Peperangan antara Israel dan Hamas meletus pada 10 Mei, beberapa hari sebelum Idulfitri. Alasan Hamas meluncurkan serangan roket adalah membalas sikap aparat keamanan Israel yang menghalangi dan menyerang warga Palestina saat beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Selain itu, mereka juga membalas sikap pemukim Israel karena hendak mengusir para penduduk Palestina yang menetap di kawasan Sheikh Jarrah, sebelah timur Yerusalem.
Di sisi lain, Israel menyatakan bahwa mereka membalas serangan Hamas dan berupaya melindungi penduduknya dari aksi teroris. (*)
Sumber: CNN Indonesia